Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 15 Juni 2016

Tahapan-Tahapan Belajar Membaca untuk Anak

Berapa usia ideal mengajari anak membaca? Tidak ada ketentuan pasti seingatku. Ketika aku SD dulu, anak kelas 3 SD belum bisa membaca adalah hal biasa. Tidak ada kepanikan harus dileskan kemana. Sudah bisa bayar SPP saja sudah untung. Anak SD tidak anaik kelas beberapa kali juga tidak masalah. Maksudnya tidak ada orang tua yang mempermasalahkan. Entah karena merasa anaknya "layak" tidak masuk kelas, atau karena pikiran orang tua tercurah buat mencari makan sehari-hari.
Tentu saja kondisi sekarang berbeda jauh. Meski tidak ada ketentuan kelas 1 SD harus lancar baca, faktanya anak-anak yang masuk SD tanpa kemampuan membaca yang memadai akan mendapat kesulitan. Berapa banyak orang tua yang stress karena anaknya belum lancar membaca ketika lulus TK?
Tapi apa tidak terlalu memaksa anak namanya? Kenapa anak jaman sekarang dipaksa belajar berhitung sedini mungkin, bisa baca Qur'an sedini mungkin, bisa bahasa Inggris sedini mungkin?
Sekali lagi, berapa usia ideal membaca untuk anak?
Berdasarkan pengalaman saya "memelihara" 3 orang kutu buku, ternyata membaca bisa diajarkan sedini mungkin. Sejak 4 bulan malah.
Tapi jangan bayangkan kita mengajarkan huruf A. B. C pada anak umur 4 bulan ya. Jadi beginilah tahap-tahap saya dulu mengajari anak-anak membaca, dan membiasakan mereka suka membaca:
Usia 0 - 3 tahun
Pada usia ini, seorang ibu atau ayah membiasakan membaca buku buat anak-anaknya.  Buku bacaan anak-anak Batita banyak bertebaran dimana-mana. Tinggal kita pilih mana yang sesuai. Biasanya, buku untuk anak usia segitu berbahan karton, terdiri dari gambar glossy berwarna-warni dan hanya beisi beberapa kata saja per halamannya.
Buatlah kenangan baik tentang membaca pada anak. Hal ini penting, karena ketika anak melihat buku, dia akan mengingat suasana kebersamaan yang menyenangkan antara anak dan orang tua.
Pangku anak anda, bacakan buku dengan intonasi yang tepat, ceria dan biarkan anak bereksplorasi dengan bukunya. Mungkin dia akan merebut buku yang anda baca, melihat-lihat sendiri gambarnya, bahkan beberapa anak akan memasukkannya ke mulut. Makanya buku batita dirancang terbuat dari karton tebal, supaya tidak mudah robek dan rusak karena terkena air liur.
Usia 4 - 6 tahun
Pada usia ini, anak-anak bisa dibacakakn buku yang berhubungan dengan membangun kebiasaan baik, pelajaran dasar sosialisasi dan etika, pelajaran seks dasar, dan kemandirian.
Ketika Eying masih balita, kami suka membelikan buku dari penerbit Dar! Mizan seperti : "Aku Tidak Jajan Sembarangan" "Aku Sudah Tidak Ngompol Lagi" "Aku Bisa Mandi Sendiri" "Aku Bisa Membuat Susu Sendiri" Atau buku seri Harimau Cilik terbitan Erlangga for Kids seperti, "Kejutan Besar Harimau Cilik!" "Waktunya Mandi Harimau Cilik" "Waktunya Tidur Harimau Cilik".
Untuk buku pelajaran seks dasar, saya membacakan buku seri "Aku Anak Berani" yang terdiri dari 2 seri, yaitu Aku Anak Berani 1 yang membahas tentang perbedaan anatami laki-laki dan perempuan, aturan-aturan dasar tentang perlindungan seks terhadap anak, apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami kekerasan seksual, dan langkah yang harus dilakukan ketika anak mengalami trauma kekerasan seksual.
Buku Aku anak Berani seri kedua membahas tentang bullying yang sering dialami anak-anak kita di lingkungan sekolah dan rumah serta bagaimana cara menghadapinya.
Bullying ini meliputi labeling (memanggil anak dengan sebutan-sebutan negatif seperti Gendut, Kribo, dll), pemalakan, termasuk juga kekerasan fisik seperti memukul dan melukai. 
Buku-buku seri Barney juga menyenangkan untuk dibaca. Misalnya buku tentang berhitung dasar, pengalaman sehari-hari seperti pergi ke taman dan perpustakaan, atau mekanisme kerja Pemadam kebakaran.
Pada usia 4 - 6 tahun, anak-anak bisa diperkenalkan tentang huruf. Beberapa anak yang tingkat intelegensianya tinggi bahkan bisa diperkenalkan pada huruf saat usia 2 - 3 tahun.  Kalau anak sudah siap mengeja, tidak apa-apa belajar mengeja. Yang harus dilakukan adalah jangan pernah memaksa bahkan memarahi anak ketika mereka belajar, karena justru akan menimbulkan trauma yang pada akhirnya justru membuat anak tidak mau belajar.
Apa yang harus dilakukan ketika anak sudah lancar membaca?
Beberapa ibu terjebak untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran level tinggi pada anak. Misalnya anak usia 5 -6 tahun harus mempelajari materi-materi SD. Itu kesalahan besar menurut saya!!!! Ketika anak sudah lancar membaca, perluas pengetahuan dan kosa kata mereka dengan memberikan lebih banyak buku dan majalah anak-anak. Tidak perlu membeli baru, banyak toko-toko buku bekas yang menyediakan buku-buku menarik, kalau kita telaten berburu.
Pelajaran bilingual? Silahkan saja, tidak masalah. Yang penting anak-anak bisa menikmatinya. Saya juga kadang membacakan buku Indonesia - Inggris pada anak-anak. Dengan begitu, anak-anak akan terbiasa membaca buku. Dan memilih buku-buku yang tepat buat anak adalah cara paling mudah mengajari anak kita tentang moralitas, kebiasaan  baik dan etika. Itu juga akan menghemat tenaga dan sedikit mengurangi labeling pada diri kita sendiri, sebagai "nagging mom" alias emak-emak cerewet.
Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About