Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 15 Januari 2018

Mengenal Lebih Dekat Pembina Olimpiade Matematika Kita, Imam Syafii S.Si




Dua tahun belakangan ini, prestasi para santri SD Luqman Al Hakim Surabaya bisa dibilang mendadak moncer. Tiba-tiba saja namanya mendominasi hampir setiap olimpiade. 

Ustad Imam bersama Una dan Arafa, salah sedikit dari murid-muridnya yang cemerlang 

Ini dimulai dengan JMSO (Jember Mathematic and Science Olympiad) 2016 dimana para santri memborong 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Bulan berikutnya di Olimpiade Matematika GMT Al Falah Surabaya kembali para Siswa Berbakat Matematika berhasil mendominasi kejuaraan dengan membawa pulang 11 medali dari 45 medali yang diperebutkan. 

Dan puncaknya pada bulan Februari 2017 mereka berhasil merebut piala bergilir di pentas IMBA Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. 
Bulan-bulan berikutnya anak-anak berbakat matematika ini sukses membirukan panggung LMIPA-NR 2017 dengan mendominasi perolehan juara 1 bidang matematika. Dan puncaknya tentu saja dengan mendirimkan dua wakilnya, Aldyto dan Eying di OSP Jawa Timur dimana akhirnya Aldyto berhasil lolos ke tingkat nasional.


Tahun kedua  prestasi anak-anak semakin melejit saja. Sukses menggondol 2 medali emas di pentas KMNR12 (Una dan Resa) semakin meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kali ini mereka merambah ke kompetisi internasional.  Resa dan Tamam dikirim untuk mengikuti SMO (Singapore Mathematic Olympiad sementara Aldyto melenggang ke kancah IMOYA (International Mathematic Olympiad For Young Achievement). Dan mereka sukses meraih medali perunggu di sana.

Tahun itu juga sudah tak terhitung jumlah kejuaraan yang berhasil dikumpulkan oleh anak-anak berbakat SD Luqman Al Hakim Surabaya, baik di tingkat lokal Jawa Timur maupun tingkat Nasional. Puncaknya ketika Aldyto berhasil membawa Medali Perunggu IMSO (International Mathematic And Science Olympiad - olimpiade matematika dan IPA tingkat internasional paling bergengsi) ke Surabaya. Kemenangan ini menjadi penutup manis di akhir semester setelah seminggu sebelumnya Eying berhasil membawa medali perak  ASMOPS (Asian Science and Mathematic Olympiad For Primary School).

Sebenarnya rentetan kemenangan ini bukanlah hal yang tiba-tiba datangnya. Karena melibatkan kerja keras  para siswa dan pembinaan intensif yang dirintis sejak awal tahun akademik 2016/2017. Dan aktornya tak lain dan tak bukan adalah Ustad Imam Syafii, bapak dari anak-anak berbakat matematika SD LUqman Al Hakim Surabaya. 

Ustad Imam Syafii adalah lulusan Universitas Negeri Jember jurusan FMIPA Fisika yang mengaku jatuh cinta pada matematika sejak kelas 1 SD. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan disalurkan dengan mengajar di SD Luqman Al Hakim Jember. Beliau pada dunia olimpiade dimulai pada tahun 2010, meski waktu itu baru pada tahap belajar dan mengenali type soal olimpiade.  Barulah setahun kemudian dengan bermodal super nekat dan Bismillah beliau mengambil murid untuk dijadikan korban alias dibina. 

Aksi nekatnya itu rupanya membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. SD Luqman Al Hakim Jember menjadi salah satu SD terkemuka yang prestasinya sangat disegani selama bertahun-tahun,  di baik di Jawa Timur maupun tingkat nasional.

Bersama anak-anak berbakat SD Luqman Al Hakim Surabaya saat menjadi Juara umum IMBA Madiun

Ketika beliau memutuskan untuk hijrah ke Surabaya dan membantu Ustad Adi Purwanto membina santri berbakat SD Luqman Al Hakim Surabaya, Ustad Imam langsung bergerak cepat memegang amanah. Langkah pertama adalah melakukan seleksi awal. Yaitu untuk menjaring mereka-mereka yang memiliki kelebihan khusus di bidang matematika. Dari seleksi ini terpilihlah beberapa anak dimasing-masing level kelas yang selanjutnya akan mendapatkan pelatihan khusus. Mereka akan dilatih menghadapi soal-soal olimpiade matematika yang  memiliki tingkat kesulitan jauh di atas pelajaran reguler. Mereka inilah yang nantinya akan ditunjuk mewakili sekolah untuk mengikuti berbagai kompetisi  baik tingkat kota, propinsi, nasional maupun internasional.

Menariknya ternyata anak-anak yang terpilih adalah benar-benar anak-anak yang mencintai matematika. Sehingga mengikuti bimbingan belajar olimpiade bagi mereka sama menarik dan menyenangkan dengan bermain biasa. Disamping itu sosok beliau yang sabar, toleran dan ngemong tapi tegas membuat anak-anak merasa nyaman dalam bimbingannya. Di tangan beliau anak-anak berbakat matematika menjelma menjadi sosok-sosok cemerlang, pekerja keras sekaligus anak-anak bahagia.  Bagi mereka, Ustad Imam adalah figur ayah kedua disamping ayah kandung mereka.

Menurut beliau, prestasi menonjol para santri ini sangat dipengaruhi oleh motivasi anak dan dukungan penuh orang tuanya.  Dukungan ini bisa berupa dukungan  materi, karena mereka butuh lebih banyak buku, butuh lebih banyak soal dan harus mengikuti banyak kompetisi untuk mengasah mental mereka. Disamping itu dukungan emosional juga sangat diperlukan. Misalnya memberi selamat dan pujian ketika menang, terus memotivasi ketika mereka belum juga berhasil, serta menghibur dan membantu anak menerima kekalahan ketika mereka gagal. 

Dan anak-anak yang mendapat dukungan penuh orang tua inilah yang tampil sebagai anak-anak yang ceria, bahagia dan penuh prestasi. Tidak sombong dan jumawa ketika menang, tidak pula cepat mundur  dan menyerah ketika kalah.  Mereka bisa bekerja sama dengan baik dengan teman-temannya, sekaligus bersaing secara sportif di dalam lomba.

 Dimata beliau, prestasi paling membanggakan adalah ketika berhasil membuat anak-anak “biasa saja” ini menjadi anak-anak luar biasa. Dan di sekolah ini ternyata sangat banyak anak-anak 'biasa' yang tiba-tiba sangat menonjol prestasi olimpiadenya.   Ini menjadi bukti bahwa prestasi tidak hanya tergantung pada “bakat alam” saja, tapi tetap harus melalui kerja keras dan belajar tekun secara rutin, sistematis dan berkesinambungan. 

Prestasi apa yang paling dibanggakan selama ini? Bagi beliau setiap prestasi santri meninggalkan kesan istimewa baginya. JMSO, IMBA, GMT Al Falah, PHI Unisma Malang, dan LMIPA-NR adalah pencapaian yang sangat berharga.  Begitu juga dengan tampilnya Aldyto dan Faisal sebagai  juara 2 dan 5 OSN tingkat kota Surabaya, dan menjadi salah satu dari wakil Surabaya menuju OSP Jawa Timur bahkan hingga ke tingkat nasional.


 Anak-anak berbakat Matematika Se  Jawa Timur berkumpul di Rumah Bobo untuk mengikuti pembinaan


Tapi sejauh ini prestasi paling menggembirakan bagi Ustad Imam adalah ketika berhasil memborong medali di pentas  KMNR 12 Bogor. Dalam pentas tingkat nasional ini Santri SD Luqman Al Hakim secara mengejutkan berhasil membawa pulang 2 medali emas,  3 medali perunggu dan 5 penghargaan Merit (Juara Harapan).  Prestasi yang bahkan tidak diperkirakan oleh beliau sendiri mengingat ketatnya persaingan. Tapi Alhamdulillah sejauh ini Allah selalu memberi kemudahan. Santri-santri SD Luqman Al Hakim sudah berhasil membuktikannya.

Tak lupa dengan prestasi tingkat internasional seperti IMSO, IMOYA, juga yang baru diraih dua bulan terakhir ini (ASMO dan TIMO). Di tingkat internasional ini beberapa anak SD Luqman al Hakim Surabaya sukses menggondol berbagai medali, baik medali emas (ASMO), perak (TIMO) maupun perunggu (ASMO, TIMO, IMSO, IMOYA).

Apa tantangan terbesar sebagai pembina Olimpiade matematika? Konon menurut beliau tantangan terbesarnya adalah bersikap istiqamah.  Dengan kondisi pembinaan  yang sekarang, jadwal beliau bisa dibilang luar biasa padat. Tahun lalu pembinaan dimulai sejak jam 06.15 pagi hingga jam 17.00 sore hari. Ini tentu saja sangat menguras energi.Sementara tahun ini beliau juga membina anak-anak berbakat matematika di rumah belajarnya di daerah Pucang Jajar, yaitu Rumah Bobo Surabaya.

Kini nama Ustad Imam Syafii bisa dibilang sudah sangat terkenal di jagad perolimpiade-an Indonesia. Muridnya pun tak hanya berasal dari SD Luqman Al Hakim Surabaya saja, tapi juga anak-anak penuh prestasi baik di Surabaya maupun Jawa Timur pada umumnya.

10 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About