Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 24 Juni 2016

Pantai Kenjeran Sekarang Berdandan!!!!

Pernah ke Pantai Lama Kenjeran? Saya sih kesana sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu, ketika lebaran. Dalam kondisi penuh pengunjung, pantai berwarna kecoklatan dan berbagai jenis sampah bertebaran.  Pemandangan yang sangat bertolak belakang ketika mengunjungi pantai-pantai di pacitan yang airnya berwarna biru jenih, bukit-bukit hijau dan hutan diatasnya terlihat di kejauhan,  dan pasir putih yang nyaman buat  rebahan.
Liburan puasa kali ini kami sekeluarga kembali menyapa Pantai Kenjeran Yang mengagetkan. Dari atas jembatan yang belum jadi, kami melihat air laut tanpa sampah dan bangunan-bangunan baru yang bersih. Tepi pantai bebas sampah, ada air mancur di bawah jembatan yang belum lagi berfungsi tapi bisa dibayangkan keindahannya.

Kami juga melihat bagaimana rumah penduduk di sekitar pantai dibenahi. Pantai nelayan tempat kami biasa mencari kerang juga ikut berbenah. Sampah palstik, botol, kain dan lain-lain berkurang drastis, ada pohon cemara laut yang baru ditanam di tepinya. Tak terlihat lagi sampah terapung di permukaannya.  Sungguh pemandangan yang melegakan.


Di tepi pantai pinggir jalan deretan pohon cemara laut dan waru berjajar besar-besar. Bayangkan seandainya kita menggelar tikar dan tidur di bawahnya!! Padahal ketika kuliah dulu, tempat itu dipenuhi semak-semak rimbun penuh orang pacaran. Sekarang semak dibabat habis dan diganti pohon peneduh. Tak tampak warung kaki lima yang semula berjajar disana.


Sungguh perkembangan yang sangat menggembirakan!! Lahan kosong di depan jalan masuk sekarang sedang dibangun taman. Belum jadi sih, jadi sekarang berupa tanah kosong dengasn sedikit tanaman di bagian depannya. Tapi kita bisa membayangkan beberapa bulan lagi, kampung nelayan itu akan dilengkapi taman di jalan masuknya, pohon cemara laut yang teduh berjajar disepanjang tepi laut, meneduhi para orang tua yang mengawasi anak-anaknya mencari kulit kerang s ambil melihat perahu nelayan datang dan pergi di kejauhan. Sungguh menenangkan!!!

Oh ya, karena kita membahas para nelayan, sudahkah anda melihat rumah mereka? Masih belum merata sih, tapi minimal lihatlah yang nampak di jajaran paling depan, yang sedianya menghadap taman kota:

Tinggal menanam berbagai tanaman peneduh, mungkin sukun, ketapang, jambu, kersen, atau bisa juga tanaman sejuta umat, mangga, di seberang jalan disana. Maka jadilah mereka serasa tinggal di surga.  Asal semua penghuni bersedia merawat mereka. Tidak butuh 100% bersedia sih, pengalaman selama ini 50% penduduk mau menanam saja sudah membuat sebuah lingkungan menjadi hijau.


Taman kota tengah dibangun di jalan masuk kampung nelayan. Nantinya bagian belakan taman itu akan menghadap kampung nelayan secara langsung. Semoga taman itu nantinya dilengkapi hutan kota dengan pohonnya yang besar-besar, sehingga ketika kita kesana, kita serasa memasuki tabung oksigen raksasa.
  


 Begitu juga dengan lingkungan kampung di seberang sana. Dengan melihat kondisi tanahnya, mungkin pohon waru, cemara laut, berbagai jenis mangrive bisa di tanam disana.kalau semisal pemkot berhasil endorong warga disana untuk menanam sayuran, tanaman herbal dan buah-buahan. tentu selain nyaman ditinggali, orang akan senang melihatnya, sebagai bonus pemandangan pantai yang sudah semakin bersih dan hijau sejauh ini. 

Mengharapkan Air pantai Kenjeran jadi sejernih pantai-pantai selatan Jawa mungkin butuh waktu yang cukup lama. Tapi progresnya akan tetap kelihatan kalau tempat itu dijaga dan dikelola bersama. Semoga suatu saat nanti anak cucu kita bisa duduk-duduk di bawah pohon cemara, melihat perahu nelayan berlabuh membawa berbagai macam ikan segar ke darat. Atau kita bisa juga duduk-duduk disana sehabis subuh di Bulan Ramadhan tahun depan, sambil menikmati matahari terbit dan orang yang bekerja keras menjemput rizky di bawahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About