Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 25 Oktober 2015

Betapa Gampangnya Anak-anak Kita Terbujuk ......

Terhenyak !!! Begitu mengejutkan apa yang disampaikan dalam video ini. Sebuah video eksperimen sosial mengenai anak-anak dan Facebook. Betapa rentannya anak-anak kita terhadap para predator yang bergentayangan di medsos.
Di bawah ini adalah sematan videonya, atau kalau tidak bisa diputar silakan klik LINK INI



Bagi yang tidak sempat buffering, berikut saya coba berikan sinopsisnya:
Si pelaku eksperimen (kita sebut saja Si Boy) membuat akun facebook palsu dan membuat profilnya sebagai remaja usia 15th. Dia kemudian request friend kepada 3 orang anak perempuan berusia 14th, 13th, dan 12th. (sebut saja sebagai Bunga, Dahlia dan Melati). Si Boy kemudian berinteraksi aktif dengan ketiga anak gadis ini selama 3-4 hari dan kemudian mengajak si anak gadis untuk bertemu (kopi darat). Pada setiap pertemuan, Si Boy sudah bekerja sama dengan orang tua para anak gadis tersebut, jadi para orang tua pamitan ke anak-anaknya pura-pura pergi ke satu tempat, tetapi sesungguhnya bersama Si Boy menunggu di tempat janjian. Apa yang terjadi???

1. Si Bunga di ajak ketemuan di sebuah taman dekat rumahnya, dan dia mau! Bahkan dia mau menghampiri ketika masih mencari-cari si Boy, padahal tampang si Boy jauh berbeda dengan foto di profilnya.

2. Pada si Dahlia, si Boy bilang mau bertamu ke rumahnya pada waktu ortunya tidak di rumah. Dan ternyata si Dahlia betul-betul mengundang si Boy untuk ke rumahnya ketika orang tuanya pamit bepergian.

3. Ini yang paling horror, Si Boy bilang mau jemput si Melati di rumahnya, dan apa yang terjadi? Ketika si Boy bilang bahwa dia sudah menuggu di dalam mobilnya, di depan rumah, si Melati keluar rumah dan masuk mobil begitu saja ketika si Boy membukakan pintu!!

Bayangkan sodara-sodara!!! apa jadinya kalau peristiwa tersebut bukan sebuah eksperimen? bagaimana kalau si Boy memang seorang predator anak-anak?

Yang perlu digarisbawahi juga di sini:
1. Masa interaksi si Boy dengan para anak gadis tersebut hanya 3-4 hari saja!!! Bagaimana kalau sudah PDKT berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan???

2. Orang tua para anak gadis tersebut bukan orang tua yang gaptek. Mereka sudah membekali anak-anaknya dengan nasehat-nasehat seputar pertemanan online!!! Bagaimana kalau orang tuanya gaptek!!!

3. Semua anak sudah dibekali seperangkat aturan oleh ortunya masing-masing, antara lain: jangan mudah menemui orang asing, jangan membukakan pintu kepada orang asing, jangan naik/menumpang ke mobil orang yang tidak kamu kenal, dsb. Semua anak melanggar!!! Bagaimana kalau anak-anak kita sama sekali tidak kita bekali dengan aturan-aturan tersebut??

Eksperimen di atas memang di luar negeri, tapi di Indonesiapun sudah sangat sering kita baca berita-berita tentang predator anak yang bergentayangan di facebook/sosmed yang lain. Ada yang kemudian diculik, diperkosa bahkan dibunuh.

Mari kita tingkatkan kewaspadaan kita, kita jaga anak-anak kita. WASPADALAH.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About