Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 13 September 2016

Tidak Sekedar Cari Untung

Seller : Ko, tadi kirim berapa?
Buyer : Apaa, Mbak? Kurang-a? 
Seller  : Coba se, ceken rekeninge sampean
Buyer  : Lho iyo, kelebihan yo hahahaha
Seller  : Endi rekeninge, kene tak susuki LOL

Kalau dialog itu terjadi secara offline, dimana penjual dan pembeli saling bertatap muka, tentulah itu hal biasa. Tapi kalau percakapan itu terjadi lewat sms/BBM, WA, atau chatting dan antara penjual dan pembeli terpisah kota, hasilnya sangatlah lucu. Tapi nyatanya hal itu pernah kualami. 
Membangun dan mempertahankan reputasi sebagai "Penjual Jujur" adalah hal paling krusial sebagai seorang pedagang. Dan selamanya Allah akan menguji kita dengan banyak cara untuk membuktikan konsistensi kita.

Ada seseorang mengeluh laptopnya mati total, dan membawanya ke seorang teknisi. Setelah dicek, ternyata charger si laptop yang rusak. Harga charger 150 ribu. Tapi bisa saja si teknisi mengatakan bahwa VGAnya rusak, atau harus ganti chipset, atau mainboardnya jebol.  Biaya? Bisa 500 ribu - 750 ribu.

Ketika si teknisi hanya menarik fee charger, mungkin dia untung sekitar 50 ribu saja, bandingkan dengan menarik biaya 500 ribu rupiah untuk kerusakan mainboard yang tidak pernah terjadi, berapa kali lipat keuntungannya? 

Seorang penjual busana bisa saja terjebak untuk menjual barang-barang stok lama dengan harga stok baru, apalagi jika berhadapan dengan orang-orang buta trend macam saya, apalagi ketika berhadapan dengan orang yang payah dalam hal tawar-menawar, atau tidak memiliki kemampuan mengukur kualitas material.

Tapi penjual jujur akan menenyakan keperluan calon pembeli. "Mau dipakai di acara apa?" "Ibu mintanya kain yang adem dipakai, atau jenis kain nggak masalah yang penting motifnya bagus?" "Budgetnya berapa, saya pilihkan beberapa yang sesuai?."

"Oh, kau untuk warna kulit seperti punya Ibu, kayaknya lebih cocok warna-warna pastel. Barangkali bisa coba yang ini?" "Bingung dengan ukuran baju? Boleh saya coba ukur lingkar pinggang sama dada? Jadi patokannya gini........"

Banyak sekali penjual yang atentif seperti itu. Sambil menunggui pembeli memilih barang dia mendengarkan curhat pembeli, sesekali menanggapi atau bahkan memberi alternatif solusi. Lalu terciptalah persahabatan disana, terbentuk rasa saling percaya, dan ke depannya dia akan menjadi pelanggan yang setia.

Prinsipnya, sambil mencari keuntungan, para pedagang itu memang benar-benar ingin membantu orang lain menyelesaikan masalahnya. Maka tak hanya keuntungan berupa sejumlah uang, tapi juga keuntungan integritas dan reputasi, bertambahnya jumlah sahabat dan saudara, dan kebahagiaan kita karena sudah berhasil membantu siapa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About