Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 17 September 2016

Ibu-Ibu Yang Tak Kenal Menyerah Untuk Terus Belajar

Suatu saat seorang hater dengan sengaja bertanya, "Why did Islam forbid education for woman?" Pertanyaan yang sontak bikin taring dan cakar keluar serta telinga berasap. Oh, pertanyaan itu sudah terjawab di forumnya, ada hater yang mendebat dan saya dibantu oleh teman sebangsa setanah air yang (lucunya) kebetulan Non Muslim. Well, that's not the point anyway. Karena saya ingin menguraikan apa saja yang bisa dipelajari oleh perempuan, para muslimah utamanya.

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi umat Islam, laki-laki dan perempuan, mulai ketika lahir sampai ajal menjemput kita. Bagi wanita, ketika masih single tanggung jawab pendidikan disandang oleh ayahnya, Dan ketika mereka menikah, tanggung jawab akan pendidikan berailh ke tangan suaminya. Jadi ibu-ibu, jangan sungkan bertanya apapun kepada suami, karena tugas merekalah untuk mendidik kita. Atau menyediakan fasilitas pendidikan untuk kita. 

Apa saja yang bisa dipelajari oleh para Muslimah ini? Banyak sekali "mata kuliah" yang bisa dipilih. Mulai dari masak-memasak, ilmu kecantikan, menjahit dan handycraft  bahkan mungkin kita bisa belajar kembali tentang kimia, fisika, matematika, ekonomi atau yang lainnya.

Foto di atas adalah para Ibu Rumah Tangga yang sedang belajar tentang digital marketing. Jadi jangan dikira bisanya cuman update status kemana, atau posting foto masakan hari ini buat manas-manasin tetangga , atau curcol tentang suaminya/anak-anaknya. Tapi mereka memanfaatkan waktu luang yang ada (yang sebenarnya sedikit) untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Ini adalah ibu-ibu yang kesehariannya nyambi jualan, punya usaha kecil-kecilan skala gurem atau kuman ya nggak papa, tapi sebisa mungkin bisa dimaksimalkan buat kebaikan semua. Lumayan keren kan, para IRT setengah baya yang identik  dengan daster lusuh melambai, aroma tubuh bau bawang dan muka kumus-kumus penuh minya harus berkutat dengan laptop install program ini itu, belajar memasarkan barang dagangannya via internet secara maksimal sambil sesekali telepon mengecek anak-anaknya.

Mampukah mereka? Jawabannya sudah jelas terbukti: mampu. Mereka bukan emak-emak lemah yang menangis  karena merasa terpenjara di rumah sendiri dan merasa teraniaya, tapi para ibu tangguh yang berjuang melahirkan anak-anak mereka, mendidik dengan tangan lembut dan penuh kasih sayang dan penuh kedisiplinan, serta mendampingi para suami melalui saat-saat paling berat dalam hidupnya.

Maka belajar photografi, photo n video editing, internet marketing, copy writing, dan apapun itu akan serasa mudah saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About