Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Menjalankan Bisnis Online Melalui Media Sosial Secara Elegan

Anda pernah mendapat notifikasi seperti ini? Seseorang mengundang anda untuk mengunjungi fanpagenya kemudian kalau tertarik anda bisa me-like-nya? Saya sih sering, baik mengundang orang lain maupun diundang untuk mengunjungi fanpagenya. Dan sebagai orang yang sama-sama menyambut rizky Allah dengan cara bisnis online, sepanjang barang yang dijualnya halal, legal, dan cara berjualannyanya sopan, tidak melibatkan kata-kata kotor, pisuhan, maupun pornografi, saya akan dengan senang hati melayangkan jempol untuk fanpage mereka, siapapun mereka, apapun bahasanya dan dari negara manapun mereka berasal. Bagi saya, mengundang orang untuk mengunjungi fanpage adalah salah satu cara yang anggun dalam berbisnis online.
 Tapi mungkin aanda juga pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti gambar di bawah ini? 
Dimana salah seorang teman dalam friendlist yang tidak pernah kenal, tidak pernah berinteraksi (baik like, coment maupun chat)  tiba-tiba memasukkan anda di grup jual beli mereka dan ketika anda memutuskan untuk leave mereka dengan tanpa rasa malu memasukkan anda lagi? Atau merekamen-tag anda waktu mengiklankan barang dagangannya yang ditulis secara panjang lebar dan bombastis di timeline anda?

Sebenarnya kalau kita facebookan melalui PC atau laptop, hal itu tidak akan terlalu mengganggu. Masalahnya kebanyakan orang aktif di media sosial melalui smartphone mereka. Bayangkan saja betapa capeknya men-sweep uraian yang panjang dan lebar menuh-menuhin layar, belum lagi penuh gambar yang menghabiskan quota data. Sangat menjengkelkan kan?

Maka tidak heran banyak yang suka ngamuk-ngamuk di timelinenya, dan mengancam akan meng-unfollow, unfriend bahkan memblokir orang-orang yang suka main paksa seperti ini. Dan kalau anda menggantungkan hidup dari jual beli online, tentu ini akan sangat merugikan. Kalau semua orang memblokir anda, lalu anda kan menawarkan dagangan pada siapa?

Tentunya sangat tidak enak ketika kita dicap berjualan dengan cara egois dan murahan. Terlebih lagi kalau kita menjual barang untuk segmen menengah ke atas atau dengan kata lain berharga mahal. Rasanya seperti jualan Mercy, Jaguar atau Ferari dengan cara menyebar brosur di tengah jalan atau tengah pasar. Sangat tidak elegan dan jauh dari sasaran.

Sama halnya ketika kita memutuskan untuk berjualan online, apalagi yang menurut kebanyakan orang masuk kategori harga mahal. Meng-upload berpuluh-puluh foto, dengan deskripsi panjang dan lebar tapi luput sasaran, berkali-kali pula, hanya akan membuat anda diblacklist orang lain.  Apalagi akalau anda mentag orang yang sama sekali tidak anda kenal, orang akan langsung menuding, "Dimana tata krama anda?"

Yang harus disadari adalah, berjualan online itu ada mannernya, ada etikanya,  apalagi kalau kita menggunakan medsos seperti facebook terutama. Intinya, cara-caqra kasar seperti itu hendaklan anda hindari.

Cara halus dan sopannya gimana? Itulah kenapa kita harus belajar tentang digital marketing, bagaimana menjaring sasaran yang tepat, menulis iklan dengan bahasa yang disukai pembaca, mengajak pembaca mengunjungi iklan kita dengan cara yang elegan, dan memiliki sikap tenggang rasa, bahwa tidak semua teman kita beraktifitas di medsos dengan laptop, tidak semua memiliki smartphone tercanggih sehingga banyaknya gambar membuat HP mereka lemot, serta bagaimana menjalin interaksi yang baik dan saling membawa manfaat dengan teman-teman kita.

Kalau itu yang kita lakukan, alih-alih orang marah dengan status anda, mungkin teman-teman anda di facebook akan menunguu-nunggu, "Kira-kira si X bikin status apa ya hari ini?"  "Aku butuh artikel tentang A, semoga hari ini Si Y bikin artikel tentang topik itu."
Kalaupun tidak langsung membawa manfaat secara riil, mengkin kita bisa membuatnya tertawa, atau minimal senyum-senyum dikit dengan tulisan kita.

Bukankah akan sangat indah kalau dalam berbisnis kita tidak sekedar cari untung, sebagaimana tertulis di artikel ini tapi kita juga bisa memperluas horizon, memberi inspirasi, dan memberi nilai manfaat dari pertemanan yang kita jalin?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About