Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 14 Februari 2018

Perjuangan Paling Dramatis Mempertahankan Gelar Juara Umum IMBA 2018


Musibah Yang Jadi Berkah

Semua berawal dari pengumuman final OMITS, sebuah event kompetisi matematika paling sulit dan paling bergengsi se Indonesia.  Dua kitten kami, Aldyto dan Fais yang semula bertengger di peringkat 2 semifinalis OMITS tiba-tiba terpental ke peringkat 15 ketika final diumumkan. 

Bukan hanya sedih dan down, bahkan sampai hari ini rasanya kami masih tak percaya dengan kenyataan itu. Padahal kami sangat optimis mereka berdua akan berhasil masuk final. Tapi qadarullah, Allah memutuskan  lain. Dan keputusan Allah pastilah yang terbaik.

Untung sejak Awal Aldyto dan Faiz terdaftar menjadi peserta IMBA (Kompetisi Matematika Anak Bangsa) di Madiun. Jadi meskipun batal berlaga di OMITS, dia tetap bisa mengikuti lomba. Tapi membujuk anak yang sedang sedih dan patah semangat tentu saja luar biasa susahnya. Mulai dari alasan capek, bingung naik apa kesananya (Rombongan utama SD Luqman Al Hakim Surabaya) sudah berangkat sejak Sabtu siang sebelum dzuhur, disusul rombongan-rombongan kecil lainnya.

Para Ibu asuh yang lain tak lupa ikut menyemangati mereka. Tapi dua kitten senior itu tetap tak bergeming. Yah, mereka memang kitten senior. Tapi tetap saja kitten, yang masih serkolah di SD, dan masih belum layak mendapat gelar ABG. Jadi keengganan mereka sangat bisa dipahami. They need more time to lick their wound!!! 

Hingga akhirnya keluarlah kata-kata 'sakti' Sang Pembina, Ustad Imam Syafii. "Kalian sendiri tahu teman-teman kalian ke sana tidak hanya untuk mendapatkan medali, tapi juga mempertahankan gelar juara umum. Dan perjuangan mereka akan semakin berat tanpa kehadiran kalian. Tegakah kalian membiarkan mereka berjuang sendiri?"

Bak tentara dipanggil komandannya, merekapun serentak mengatakan siap.  "Terus kita naik apa? Kereta ya?" Saat itu pukul 03.00 pagi.  Hampir seluruh rombongan kitten sudah berangkat. Tinggal Haizun yang rencana berangkat menjelang subuh. Maka Ustad Imam, sang pembina pun mengontak Mas Endri, ayah Izzun supaya bisa membawa Aldyto, Fais dan tentu saja Ustad Imam. 


 Pelipur lara: setelah gagal di OMITS justru mendapatkan medali emas di IMBA dan memboyong kembali piala bergilir


Keberangkatan mereka tidak sia-sia ternyata. Rupanya Allah masih menghendaki piala bergilir IMBA bertengger di lemari SD Luqman Al Hakim Surabaya. Dan Aldyto dan Fais menjadi salah satu pahlawan yang tampil heroik dengan mempersembahkan emas pertama dan ketiga, menambahkan emas yang sudah disumbang oleh Farel dan Una. 

Determinasi Zefran
Perjuangan mempertahankan gelar juara umum tidak hanya tentang memperoleh medali untuk kesekian kalinya. Karena semangat dan ketekunan seseorang tidak bisa dilihat dari berapa banyak medali yang dihasilkan. Beberapa anak mungkin lebih beruntung karena sering memenangkan lomba. Dan memotivasi anak-anak seperti ini bisa dibilang semudah menjentikkan jari.

Tapi bayangkan seandainya anak anda sudah mengikuti pembinaan selama berbulan-bulan. Teman-temannya sudah memenangkan berbagai macam kejuaraan, sementara buah hati anda tak satupun memperoleh kemenangan. Kira-kira bagaimana perasaan anda? Siapakah yang paling bimbang menghadapi kondisi seperti ini? Tidakkah anda bertanya-tanya, apa yang salah dengan anak saya? Sudah tepatkah jalur yang ditempuhnya selama ini? Bahkan pada kondisi seperti ini, bisa jadi anda meragukan kemampuan anak sendiri.

Tapi hal itu tidak terjadi pada Zefran, bocah charming berdarah Aceh ini. Dia sangat yakin akan kemampuannya, tak peduli apakah orang lain seyakin dia atau tidak. "Tenang saja, Ma. Nanti aku pasti menang," katanya sangat mantab kepada ibunya. Dan semangat Zefran untuk mengikuti pembinaan tak kendor sedikitpun, meski praktis tiga semester ini dia tidak mendapatkan apa-apa.

Mungkin Allah justru mencintai Zefran, dengan kadar yang jauh lebih besar dibanding yang lainnya. Di kompetisi matematika Tingkat Jatim - Jateng ini Zefran berhasil mendapatkan medali perunggu, medali pertamanya. Dan kami para induk kitten sangat berbahagia untuknya. Tentu saja Zefran sangat mampu dan sangat cerdas. Tak ada anak tak cerdas yang sanggup menghafalkan 6 juz Al Qur'an saat baru setengah tahun berada di kelas 5!


 Pecah Telor: Zefran dan Ray berhasil mendapatkan medali pertama mereka. Alhamdulillah. Kami semua sangat berbahagia untuk mereka

 
Tapi bukan hanya Zefran yang berhasil memenangkan medali pertamanya. Ray, satu-satunya kitten cowok dari kelas 4 juga berhasi memenangkan medali perunggu pertamanya. Melengkapi kebahagiaan Bu Lira Kusuma karena kedua buah hati mereka, kakak beradik Ray dan Rhea berhasil mendapatkan medali semua.

Ketika Air Lebih Menarik Dari Medali 
Kids will be kids, achievement doesn't mater. Apa yang paling menarik bagi anak-anak? Bermain sepuasnya tentu saja, lebih seru lagi jika bisa bermain bersama-sama. Maka jangan heran jika anda melihat serombongan kitten berseragam biru, judulnya mengikuti lomba tapi kemana-mana membawa bola!

Dan ketika kitten-kitten ini berjumpa dengan kolam renang, salah satu tujuan lomba, yaitu menang dan mendapatkan piala/medali akan terlupakan sama sekali. Sayang kesempatan bermain air di IMBA ini sangat sempit, belum lagi 1/4 jam kitten cowok nyebur ke kolam, sudah ada peringatan dari pembina dan ibu asuh supaya naik karena para juara akan segera diumumkan.

Dan benar saja, bahkan hingga pengumuman tiba mereka tetap tidak mau keluar kolam.
"Tanggung, Tad. Baru aja nyebur!"
"Gak papa lah, Ustad. Paling juga nggak menang."
"Ustad aja deh yang terima medali."

Maka pemandangan pengalungan medali untuk siswa SD Luqman Al Hakim Surabaya menjadi seperti ini:

Setiap kali nama anak-anak dipanggil, Mas Endri, Ayah Izzun maju untuk menerima medali. Hingga setelah pengalungan medali  untuk kesekian kalinya, percakapan di atas panggung kehormatan menjadi seperti ini, "Lho, kok sampean maneh, Pak?" "Iya, arek-areke jik kungkum ga gelem mentas."



Hingga kira-kira tujuh kali beliau harus naik turun panggung untuk mewakili anak-anak cowok kelas 5 dan 6 yang lebih memilih berendam di kolam daripada menerima pengalungan medali. Barulah ketika juara umum hendak diumumkan mereka berlarian ke kamar hotel untuk berganti seragam. Benar-benar pahlawan tanpa butuh tanda jasa.

Dan mempertahankan juara umum ternyata butuh perjuangan yang luar biasa beratnya. Alhamdulillah para kitten berhasil melalui itu semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About