Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 29 Maret 2017

Membuat Obat Batuk Herbal Dari Bumbu Dapur Kita Sendiri

Kadang-kadang kita menyalahkan cuaca atas menurunya stamina tubuh kita. Hujan yang terus-menerus tanpa henti, acara yang padat dan harus mobile terus - dan endingnya harus kehujanan terus juga, pada akhirnya memang menurunkan daya tahan tubuh. Bukan salah hujannya memang, hanya saja tubuh kita meminta haknya untuk istirahat.

Kondisi seperti itu sebenarnya kurang bijaksana jika tubuh dijejali obat hanya supaya kita bisa beraktifitas kembali. Dan dilemanya, kesibukan sehari-hari menunjut kita untuk secepatnya pulih seperti sedia kala. Pada kondisi seperti ini, yang bisa lakukan adalah bagaimana membuat tubuh kita bisa beristirahat dengan baik dan meningkatkan kecepatan proses penyembuhan - yang untungnya bisa didapat dengan murah dengan mengorek stok bumbu dapur kita sehari-hari.
Foto diatas adalah ramuan herbal obat batuk dan nyeri tulang yang saya buat sendiri. Bahannya murah-meriah, bisa dibeli di warung sayur tetangga. Tak ada bahan langka disana. Cukup jahe emprit sebagai bahan dasarnya, belum pernah nyoba jahe merah sih. Soalnya ya itu tadi, cari obat semurah mungkin😉. Bahan kedua adalah batang sereh (lemongrass), pala, kayu manis dan cengkih. Oh ya, satu lagi, gula jawa yang bagus kualitasnya.

Saya tidak mengukur secara persis berapa banyak bahan-bahan yang dibutuhkan. Jahe kira-kira 1/4 ons, tak perlu dikupas cukup dicuci bersih-bersih lalu diiris tipis-tipis. 3 batang sereh dimemarkan, 2 bungkus kayu manis (harga 500 rupiah per bungkus), sebungkus cengkih - jangan kebanyakan karena rasanya akan terlalu pahit dan konon malah jadi agak beracun, dan 1/5 biji pala yang dihaluskan.

Cara membuatnya cukup dengan merebus semua bahan tadi ke dalam 1.5 Lt air (1 botol besar air mineral) sampai mendidih. Setelah mendidih api dikecilkan dan biarkan ramuan mendidih (shimmering kata Profesor Snape 😁)hingga tinggal 2/3nya. Jangan lupa ketika merebus tadi gula merahnya ditambahkan sehingga larut sempurna. Gula merah berkualitas bagus akan sangat mempengaruhi rasa. Sejauh ini gula merah terbaik yang saya dapat adalah gula merah impor dari Pacitan. Dan rasanya memang benar-benar beda.

Jahe emprit memberi rasa hangat pada tubuh, sementara batang sereh akan mengeluarkan dahak dari tenggorokan dan paru-paru. Cengkih berfungsi memperbaiki kualitas tidur, sementara pala akan memberi rasa hangat yang lebih lama dan mengurangi nyeri karena batuk. Kayu manis konon berfungsi sebagai penyeimbang (buffer) dari  kesemua bahan tadi, selain fungsinya secara umum untuk menurunkan kadar gula darah.

Jujur, saya membuat ramuan ini sekedar buat having fun. Senang sekali mendengar testimoni orang-orang yang sudah pernah mencoba dan konon katanya cocok. Jangan kuatir, ramuan ini bukan untuk kepentingan komersil kok. Dan saya biasanya memberikannya kepada teman-teman secara gratis!!! Motivasinya sekedar melestarikan kebiasaan baik emak saya yang suka membagikan jamu kepada siapapun yang membutuhkan - semoga bisa menjadi ladang amalnya, amiin. Hanya saja jamu emak jauh lebih keren khasiatnya, karena untuk menghancurkan batu ginjal tanpa operasi. Dan Alhamdulillah berkali-kali sudah terbukti. Well, bagaimanapun anaknya harus punya trade mark sendiri kan?

Kembali ke obbat batuk. Ramuan ini adalah ramuan herbal yang mostly bersifat panas dan aromatik. Dalam istilah pengobatan China mengandung unsur api dan angin. Karena itu herba yang dipakai pun adalah herba panas. Dan itu artinya ramuan ini lebih cocok dipakai di musim dingin seperti saat hujan turun terus-menerus seperti sekarang ini.

Jika cuaca dingin dan kering (mbediding) atau cuaca panas, ramuan ini kurang cocok dipakai. Karena pada saat itu kita butuh herba yang banyak mengandung unsur air untuk mendinginkan tubuh kita. Nantilah, semoga saja nemu bahannya.
Selamat mencoba!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About