Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Maret 2018

Orang-Orang Yang Ditinggikan

Rafa (kanan): Bocah istimewa  dengan kecerdasan super tinggi, salah satu bintang cemerlang di tanah Jawa Timur.


Saya mengenalnya belum lama, belum sampai setahun. Setelah KMNR 12 tahun lalu persisnya, ketika anak kami sama-sama memperoleh medali emas di level yang sama: kelas 3. Bedanya anak saya, Una, meraih emas kedua, sedangkan anak beliau, Rafa, memperoleh emas pertama dan berhak mendapatkan gelar best of the best untuk kelas 3. Dan saat itu baru kami tahu bahwa kedua anak kami selama ini selalu bersaing ketat di setiap olimpiade matematika, terutama di Jawa Timur. Hingga saat ini kedua anak kami saling menyalip, saling mengalahkan dan saling bersaing di setiap lomba.

Tapi kami berdua beruntung. Persaingan kami hanya di batas olimpiade saja. Jadi saat mereka berdua berlaga dengan sengit, kami ibunya menunggu di luar ruangan, sambil ngobrol ngalor ngidul bertema apa saja. Bahkan ada saatnya kami, ibu-ibu dari peserta olimpiade yang berasal dari Surabaya, Blitar, Kediri, Tuban, Lumajang, Jember dan Malang ngumpul bersama, bercanda, berdebat dan berdiskusi dengan serunya. Sebagai induk kitten, bersosialisasi dengan ibu-ibu cerdas dari seluruh penjuru Jawa Timur benar-benar menginspirasi dan menyegarkan.

Tapi Mbak Etty, panggilan akrab Mama Arafa ini lain dari yang lain. Pertama karena beliau memiliki anak yang sangat istimewa. Tanpa tanda petik tentu saja. Dia baru kelas 4, tapi kemampuannya sudah jauh melampaui senior-seniornya. Setiap kali mengikuti pelatihan olimpiade di Rumah Bobo, dia akan selalu ditempatkan bersama anak-anak kelas 5 dan kelas 6. Itupun dia tak pernah ketinggalan materi pelajaran. Maka tak heran medali medali emas KMNR berhasil digondolnya dua tahun belakangan ini. Tentu saja itu belum termasuk penghargaan tingkat Jawa Timur maupun tingkat internasional lainnya, dimana rata-rata dia mendapatkan medali emas.

 Kadang banyak pihak yang membayangkan betapa enaknya memiliki anak cerdas seperti Rafa ini. Kadang kecemerlangan seorang anak sanggup mengundang decak kagum di sana-sini, tapi tak lupa juga mengundang rasa iri bahkan dengki. Dan bisa dibilang Mbak Etty sudah melawati semua itu bertahun-tahun belakangan ini. Di kotanya, namanya sering membuat keder para peserta lain, karena kemampuannya jauh di atas teman-temannya. Di satu sisi hal itu sudah pasti sangat membahagiakan, disisi lain juga mengundang kemarahan bagi ibu-ibu yang merasa anaknya tersingkirkan.

Rafa anak istimewa, karena tingkat kecerdasannya jauh di atas rata-rata temannya. Tapi merawat Rafa tidaklah selempeng merawat anak-anak kita yang kecerdasannya normal-normal saja, sesekali menang lomba atau juara kelas misalnya. Karena selain dikaruniai kecerdasan yang tinggi, Allah juga memberi cobaan lain: Kekurangmampuannya mengelola emosi. Jika kita menjumpai anak-anak berkebutuhan khusus yang rentang waktu konsentrasinya sangat pendek, atau anak-anak yang cenderung melukai orang lain ketika merasa terganggu, atau sangat self centre dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, Rafa cenderung tantrum dan ngomel ketika merasa tersinggung atau diperlakukan tidak adil. Alhamdulillah tidak pernah berkelahi secara fisik memang, tapi tantrumnya membuat dia kesulitan berinteraksi dengan teman-teman lainnya, termasuk juga berinteraksi dengan guru-gurunya.

Orang Tua Rafa harus menerima kenyataan ketika harus pindah sekolah berkali-kali, karena perilaku anaknya menyulitkan banyak orang. Ibunya juga harus ikhlas mengawal Rafa pada setiap lomba, karena tidak mungkin menitipkan Rafa pada guru pendamping ataupun wali murid. Kondisi emosi yang labil ini juga masih ditambah dengan daya tahan tubuhnya yang kurang karena alergi, sehingga harus sering absen mengikuti lomba, terutama untuk lomba-lomba yang jauh dari kota.

Seringkali mendapat kesulitan bergaul dengan teman karena emosinya tidak berarti Rafa sama sekali tidak punya teman. Anak kami, Faiz, sangat menyukai Rafa karena kecintaan mereka pada SAINS. Tak jarang kami mendapati mereka berdua ngikik bersama saat bermain di sela-sela lomba. Entah kenapa keduanya sangat klik selama ini.

Padahal dimana-mana olimpiade sangat menguras tenaga.Tak jarang seorang anak harus berangkat sore, menginap, besoknya lomba kemudian langsung pulang. Sampai di rumah sudah lewat tengah malam. Kadang si anak harus berangkat pagi-pagi benar habis subuh, dan kembali pulang jam 3 pagi keesokan harinya. Belum lagi jika perlombaan itu berlangsung secara beruntun, dari satu kota ke kota lainnya. Benar-benar menguras emosi dan stamina, baik buat anak maupun orang tua.

Jadi bayangkan besarnya tantangan Mbak Etty ketika harus membujuk anaknya yang tantrum karena kecapekan tapi masih harus mengikuti tahapan lomba berikutnya. Bukannya memaksa anak sih, karena Rafa sendiri sangat menikmati olimpiade. Tapi ketika ada hal-hal yang tidak berkenan di hatinya, dan kemudian marah-marah di depan umum, bayangkan saja betapa malunya.  Apalagi diantara sekian banyak orang disana, tidak semuanya tahu dan maklum dengan keadaan anak supercerdas ini.

Disinilah kadang kita harus benar-benar bisa meraba kehendak Ilahi. Banyak sekali orang-orang yang diberi nikmat berupa ujian berat, karena Allah tahu itu akan membuatnya semakin tangguh, semakin bersabar dan bersyukur. Allah tidak hendak menghinakan umatnya dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Tapi berdasarkan pengalaman justru orang-orang tua seperti inilah yang pada akhirnya ditinggikan derajadnya karena ketangguhan, kesabaran dan rasa syukurnya.

Alhamdulillah saya diberkahi dengan nikmat berupa persahabatan dengan ibu-ibu superstrong macam Mama Rafa ini. Dibalik tutur katanya yang lembut, tak pernah meninggikan suara, dan segala keramahan dan kebaikannya pada siapa saja, tersimpan jiwa yang tangguh karena ditempa lingkungan yang lebih sering meremehkan dan mengucilkan putranya. Sikap yang sebenarnya sering didorong oleh rasa iri dan dengki tanpa alasan yang pasti.

Sebenarnya Rafa tidak sendiri. Banyak  saya menjumpai anak-anak berkebutuhan khusus dengan kecerdasan sangat tinggi  dan secara konnsisten berhasil membuktikan dirinya berprestasi. Yang menjadi PR adalah bagaimana mengedukasi masyarakat untuk menerima anak-anak ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Termasuk memberikan pengertian pada teman-teman sekolahnya akan kondisi temannya, sehingga mereka paham akan situasi yang ada. Dengan demikian orang tua merasa tidak sendiri, ada dukungan dari sana-sini supaya terus berjuang demi anak-anaknya.

Jadi kalau anda ingin melihat sosok ibu pendidik, lihatlah bagaimana perjuangannya demi buah hatinya. Terutama ketika dia dikaruniai kesempitan berupa anak-anak yang membutuhkan perawatan ekstra. Lihatlah bagaimana kesabarannya, pengorbanannya, rasa sakitnya sekaligus kesediaannya untuk berbagi dengan teman-teman senasib. Bisa jadi kita memandang sebelah mata saja, padahal mungkin saja itu ladang amal yang disediakan Allah untuk meninggikan derajadnya diantara sesama manusia.






Kamis, 15 Februari 2018

Smartphone Dan Laptop Orangtua Yang Merusak Moral Anak-Anaknya

Kedua anak itu bermain di depan rumah kami. Seorang anak perempuan (sebut saja Siti) berumur 4 tahun dan sepupu laki-lakinya yang baru berumur 5 tahun lebih sedikit. Awalnya permainan mereka biasa saja, hanya duduk-duduk di atas becak tetangga yang kebetulan parkir di depan rumah.

Dan entah kenapa waktu itu aku memergoki Si anak laki-laki ini melepas celana sepupu perempuannya. Selanjutnya dia menempelkan kemaluannya di pantat adik sepupunya tadi. Aku yang waktu itu tak sengaja melihatnya kaget bukan kepalang!! "Hei, mainan apa itu? Nggak boleh melorotin celana orang lain! Ga boleh nunjukin tititmu kemana-mana gitu!!" Hardikku spontan, panik, pakai nada tinggi pulak! Dan kedua anak itu langsung kabur ketakutan. Siapa yang nggak kaget coba, cerita seram seperti itu biasanya hanya ada di media online atau koran lampu merah. Bukan 'tayangan langsung' di depan rumah, di siang bolong lagi!

Rabu, 14 Februari 2018

Perjuangan Paling Dramatis Mempertahankan Gelar Juara Umum IMBA 2018


Musibah Yang Jadi Berkah

Semua berawal dari pengumuman final OMITS, sebuah event kompetisi matematika paling sulit dan paling bergengsi se Indonesia.  Dua kitten kami, Aldyto dan Fais yang semula bertengger di peringkat 2 semifinalis OMITS tiba-tiba terpental ke peringkat 15 ketika final diumumkan. 

Bukan hanya sedih dan down, bahkan sampai hari ini rasanya kami masih tak percaya dengan kenyataan itu. Padahal kami sangat optimis mereka berdua akan berhasil masuk final. Tapi qadarullah, Allah memutuskan  lain. Dan keputusan Allah pastilah yang terbaik.

Rabu, 17 Januari 2018

Jalan Terjal Dan Berliku Eying Meraih Medali Perak di Pentas ASMOPS 2017



“Selamat, Eying lolos ke Thailand.” Begitu bunyi pesan Grup WA Anak-anak berbakat matematika SD Luqman Al Hakim Surabaya. Pesan Ustad Imam Syafii, pembina matematika anak kedua kami itu langsung menghebohkan grup. Ucapan selamat dan ungkapan kebahagiaan para orang tua murid membanjiri grup ini. Sementara kami berdua hanya bisa duduk diam, tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Tentu saja kami bahagia demi dia. Menjadi salah satu di antara 6 orang wakil Indonesia bidang IPA tentu sangat membanggakan.  Dan dia menjadi satu-satunya muslimah diantara 20 peserta wakil Indonesia yang akan berlaga di Pattaya, Thailand.  Membanggakan sekaligus membuat galau, membayangkan kesulitan yang kini membentang di depan mata dan menuntut segera diselesaikan.

Senin, 15 Januari 2018

Mengenal Lebih Dekat Pembina Olimpiade Matematika Kita, Imam Syafii S.Si




Dua tahun belakangan ini, prestasi para santri SD Luqman Al Hakim Surabaya bisa dibilang mendadak moncer. Tiba-tiba saja namanya mendominasi hampir setiap olimpiade. 

Ustad Imam bersama Una dan Arafa, salah sedikit dari murid-muridnya yang cemerlang 

Ini dimulai dengan JMSO (Jember Mathematic and Science Olympiad) 2016 dimana para santri memborong 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Bulan berikutnya di Olimpiade Matematika GMT Al Falah Surabaya kembali para Siswa Berbakat Matematika berhasil mendominasi kejuaraan dengan membawa pulang 11 medali dari 45 medali yang diperebutkan. 

Dan puncaknya pada bulan Februari 2017 mereka berhasil merebut piala bergilir di pentas IMBA Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. 
Bulan-bulan berikutnya anak-anak berbakat matematika ini sukses membirukan panggung LMIPA-NR 2017 dengan mendominasi perolehan juara 1 bidang matematika. Dan puncaknya tentu saja dengan mendirimkan dua wakilnya, Aldyto dan Eying di OSP Jawa Timur dimana akhirnya Aldyto berhasil lolos ke tingkat nasional.

Minggu, 07 Januari 2018

Siti Fatimah, Single Mother Dengan Anak Penuh Prestasi




 Kami bertemu untuk kedua kalinya di mushola UNMUH Jember ketika mengantar anak-anak kami mengikuti JMSC (Jember Mathematic And Science Competition).  Saat itu menjelang ISHOMA, dan hasil final akan diumumkan 1 jam lagi.
 
“Tahu nggak tadi aku kesininya bagaimana?  Nebeng Alphard Mamanya Zahra. Hotelnya juga dibayarin sama dia.” katanya langsung.  Masih agak terengah-engah karena memang punya riwayat  asma dan wajah basah oleh air wudlu dia melanjutkan cerita, “Sik, aku tak sholat dulu ya, habis ini dilanjut.” Kami berpisah untuk menunaikan sholat.

Minggu, 26 November 2017

Mendidik Anak Secara Berjamaah

"Bagaimana kabar para anak wedok, apa sudah pada bangun?" Sapa salah seorang wali murid di salah satu WAG kami. Pertanyaan itu bagi orang lain mungkin biasa saja, tapi bagi yang tahu beliau rasanya agak lucu juga karena kedua anaknya laki-laki semua. Pertanyaan itu diajukan setelah Ibu ini mengawal anak-anak berbakat SD Luqman Al Hakim Surabaya mengikuti  Olimpiade Matematika Anak Bangsa di Universitas Katholik Widya Mandala Madiun.

Tapi kami yang merasa punya anak perempuan saling menyahut dengan gembira. "Aura baru saja bangun, Bu. Habis sholat subuh langsung tidur lagi."
"Sama, Safira juga baru bangun. Resa sama Tamam masuk sekolah?"
"Una malah belum bangun, rencana dibangunin dzuhur, biar dipuas-puasin tidurnya." 

Rabu, 21 Juni 2017

Baru Seumur Jagung, Rumah Bo2 Dipercaya Membina Wakil Jatim Untuk OSN Pekanbaru

Umurnya memang bisa dibilangbaru beberapa bulan,  tapi julukan Rumah Bo2 Medeni yang selama ini disematkan oleh para master olimpiade Jawa Timur sepertinya bukan pepesan kosong. Lihat saja kompetisi VMO kemarin. Rumah Bo2 Surabaya bisa dibilang menambang emas disana, lewat Arafa (BAS Tuban), Una (Luqim Surabaya), Timothy (petra 7 Surabaya), Haizun (Luqim Surabaya), Rayyan (Al Ahzar Surabaya), Aldyto (Luqim surabaya) dan Stella (SD Godwin Surabaya).

Selasa, 06 Juni 2017

Berkenalan Dengan Aldyto Rafif Abhinaya, Double Winner Juara 1 OSN Jatim dan Juara 2 KSM Jatim



Tahun ini SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya diberkahi Allah dengan begitu banyak prestasi di berbagai bidang. Memborong banyak medali di berbagai olimpiade matematika dan IPA, menyandang gelar juara umum di beberapa kompetisi, menjadi juara di bidang panahan, kasti maupun tahfidz Qur’an dan bahkan memborong medali  pada KMNR12 kemarin.


Tapi tentu saja tak ada yang lebih membanggakan selain berhasil meloloskan salah satu siswanya menuju OSN tingkat nasional ke Pekanbaru, Riau, Bulan Juli mendatang. Dialah Aldyto Rafif Abhinaya, yang awalnya menjadi runner up OSK tingkat kota Surabaya tapi kemudian justru melejit menjadi juara 1 OSP tingkat Jawa Timur dan menjadi salah satu wakil Jawa Timur menuju OSN tingkat nasional.

Minggu, 21 Mei 2017

Unwanted Children: Ketika Kehadirannya Tidak Direncanakan

Mendengarkan kisah para Ibu dengan anak yang kehadirannya tidak diharapkan sungguh menyesakkan dada. "Sudah berbagai cara kulakukan  buat menggugurkan dia, Mbak. Ya obat, ya jamu, ya olah raga keras, dia tetap aja nggak mau rontok." ceritanya sambil memandang sengit anaknya yang masih balita. Si anak yang sedang bermain tidak tahu salah apa dia kok ibu memandangnya dengan penuh kebencian.

Kejadian itu sudah lama berlalu, si anak kini sudah menjadi ABG, umur 16 -17 tahunlah kira-kira. Dia jadi salah satu dari beberapa kisah unwanted children yang pernah diceritakan ibunya padaku. Dan karena paparan obat yang berlebihan dalalm kandungan, ada yang kemudian terlahir normal secara fisik tapi intelegensianya sangat rendah, ada pula yang secara fisik dan intelektualnya normal tapi perilakunya bermasalah.

Senin, 08 Mei 2017

Mematuhi PETUAH Para Master Olimpiade di Rumah Bo2 Surabaya

Bagaimana anak-anak pintar matematika berperilaku ketika pelajaran berlangsung? Bisa dibayangkan kan betapa antusias mereka? Dan bagaimana jika anak-anak pintar matematika se Jawa Timur dikumpulkan dalam satu kelas? Bisakah anda membayangkan betapa "hidup" kelas mereka? Apakah mereka akan serius dan fokus sepanjang pelajaran? Ataukah mereka akan kritis, aktif dan ngeyelan terhadap gurunya? Adakah yang mengantuk atau melamun selama pelajaran berlangsung? Kalau anda penasaran, mungkin bisa dilihat pada Pelatihan Sabtu Ahad (Petuah) yang dilaksanakan hari Sabtu - Munggu tanggal 6 - 7 Mei kemarin.

Rabu, 26 April 2017

Antusiasme Anak-Anak SD Jatim Mengikuti HIMSO



Kalau kita tinggal di kota besar, akan sangat mudah menemukan bermacam-macam lomba untuk memenuhi hasrat berkompetisi. Hampir di setiap institusi punya kegiatan lomba dan olimpiade. Dan semua siswa bisa memanfaatkan moment tersebut.
Tapi bayangkan jika anda berada di ujung barat Jawa Timur, di kota kecil Pacitan yang terisolir dan sangat sulit akses masuknya. Atau siswa dari ujung timur pulau Jawa, Kota Banyuwangi. Atau bahkan siswa dari ujung pesisir utara Pulau Madura. Tentu mengikuti olimpiade adalah hal yang sangat mewah bagi mereka.

Senin, 24 April 2017

Mengajari Anak Kita Pentingnya Menjaga Lingkungan



Hari Sabtu, 25 Maret 2017 kemarin menjadi hari yang spesial buat beberapa siswa SD Luqman Al Hakim Surabaya. hari itu bersamaan dengan penerimaan raport mid semester II ada pentas kreatifitas siswa yang terdiri dari pertunjukan teater, karate, penampilan nasyid yang baru saja memenangkan lomba, penampilan siswa-siswi ekstra hadrah, pildacil dan Qur’an dan banyak lagi yang lainnya.

Senin, 17 April 2017

Belajar Tabah Dan Sabar Dari Arga Reva Syahruneeza

Seluruh rangkaian prosesi wisuda tahfidz 2 SD Luqman Al Hakim Surabaya sudah selesai. Satu demi satu para calon penghafal Qur'an ini turun dari panggung, untuk duduk di tempat yang telah disediakan. Tapi ada salah satu anak yang tampak ragu-ragu ketika harus menuruni tangga. Ustad Syamsul Alam Jaga, Wakasek bidang kesiswaan yang mengenali anak laki-laki ini langsung tanggap situasi dan serta merta beranjak dari kursi untuk membimbingnya turun.

Anak itu adalah Arga Reva Syahruneeza, siswa kelas 6 yang Insyaallah sebentar lagi akan lulus sekolah. Dia kehilangan sekitar 80% kemampuan penghilatannya karena tumor otak yang pernah dideritanya. Secara fisik dia tampil normal seperti tanpa kesulitan dan tanpa butuh bantuan, tapi tentu saja kehilangan penglihatan sebanyak itu sangatlah mengganggu aktifitasnya.

Rabu, 05 April 2017

Mengenal Juara 1 OSN Kota Surabaya Bidang IPA, Calvin Shevchenko Yang Penuh Talenta

Sebelumnya saya sudah menulis tentang Jansen Ken, juara 1 Matematika OSN Kota Surabaya. Sekarang marilah kita mengenal lebih dekat juara 1 IPA, Calvin Shevchenko yang selalu tampak cool dan tenang ini. Saat ini Calvin (kelas 5)sedang menempuh pendidikan dasarnya di Bright Kiddie School Cabang Wiyung, Surabaya Barat.

Kemampuannya di bidang IPA memang sudah tampak menonjol sejak hari pertama pembinaan 10 besar. Dan dia konsisten menempati urutan teratas hingga hari penentuan 3 besar. Tak heran jika dia berhasil meraih juara 1 OSN tingkat kota Surabaya. Tapi tahukah anda apa yang membuatnya begitu menguasai IPA? Cerita berikut ini Insyaallah akan membuka mata kita semua tentang potensi terpendam anak-anak kita.

Senin, 27 Maret 2017

Mengenal Juara 1 Matematika OSN Surabaya. Jansen Ken Pregasio

"Waaaaaaa!!!!!!!!!" Dua orang gadis kecil menjerit bersamaan, dengan posisi kaki sudah bersiap-siap naik  atas meja lipat. Sekali lagi MEJA LIPAT!!!! "Tolooooong!!!!!"  Dan jika pertolongan tidak kunjung datang, teriakan akan bertambah, "Kennnnn!!!!"

Biasanya munculah kemudian seorang anak laki-laki berkulit putih, bermata sipit dan berkaca mata membawa gulungan kertas. Dan dengan tampang bak Knight in shining armor dia menghampiri gadis-gadis, mencari sumber masalah lalu, "Plokkk!" Gulungan kertas di pukulkan  ke meja, menghilangkan sumber masalah seketika. Biasanya sih sumber masalahnya sepele saja, anak kecoa yang baru belajar terbang misalnya.

Selasa, 21 Maret 2017

Panen Piala di Rumah Bo2 Surabaya

Perhelatan LMIPA-NR Jawa Timur kali ini terasa istimewa bagi member Rumah Bo2 Surabaya. Kenapa? Karena rumah belajar matematika ini nyaris membabat habis perolehan juara 1 dalam lomba, dengan hanya menyisakan kelas 1 dan 2 saja. Mereka adalah Resa (juara 1 matematika kelas 6), matematika, Faisal (juara 1 kelas 5 matematika), Rayyan (juara 2 matematika kelas 4), Qyara (juara 1 matematika kelas 4) dan anggota termuda rumah Bo2 senior, Una (juara 1 Matematika kelas 3).

Kamis, 09 Maret 2017

Berburu Batu Mulia Berserakan

Namanya cukup mengintimidasi:  Siswa Berbakat Matematika. Sesuai namanya, ini adalah salah satu wadah yang mengakomodir anak-anak yang memiliki bakat di bidang matematika. Di SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya, kelas berbakat matematika ini sudah mulai dibina sejak Bulan Agustus tahun lalu, dan hasilnya luar biasa mengejutkan sekaligus menggembirakan. Karena hingga awal Maret tahun ini, sudah banyak prestasi cemerlang yang berhasil ditorehkan oleh para membernya, mulai dari siswa kelas 2 hingga kelas 6.

Sabtu, 25 Februari 2017

Asyiknya Belajar Dan Bermain Matematika Di Rumah Bo2 Surabaya

Nama perkumpulannya cukup lucu: Rumah Bo2 Surabaya. Markas besarnya pun tergolong sangat sederhana, berupa rumah kecil 2 kamar dengan ruang tamu yang hanya muat dipakai belajar 10 anak. Rumah itu menghadap tanah kosong penuh alang-alang dengan jalan berbatu di depannya. Jika hujan turun seharian, banjir selutut akan menggenangi jalan tersebut. Motonya pun sangat lekat bagi dunia anak-anak: Rumah Bo2 Surabaya, tempat bermain dan belajar. 
 

Blogger news

Blogroll

About