Tahun ini SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya diberkahi
Allah dengan begitu banyak prestasi di berbagai bidang. Memborong banyak medali
di berbagai olimpiade matematika dan IPA, menyandang gelar juara umum di
beberapa kompetisi, menjadi juara di bidang panahan, kasti maupun tahfidz
Qur’an dan bahkan memborong medali pada
KMNR12 kemarin.
Tapi tentu saja tak ada yang lebih membanggakan selain
berhasil meloloskan salah satu siswanya menuju OSN tingkat nasional ke
Pekanbaru, Riau, Bulan Juli mendatang. Dialah Aldyto Rafif Abhinaya, yang
awalnya menjadi runner up OSK tingkat kota Surabaya tapi kemudian justru
melejit menjadi juara 1 OSP tingkat Jawa Timur dan menjadi salah satu wakil
Jawa Timur menuju OSN tingkat nasional.
Pada perhelatan OSN tahun ini SD Luqman Al Hakim Surabaya
tampil mengejutkan karena berhasil meloloskan 3 siswanya ke dalam babak 10
besar OSN tingkat kota Surabaya. Mereka adalah Eying yang menjadi juara
3 IPA, Faisal yang menjadi juara 5 dan Aldyto yang berhasil menjadi runner up.
Itu artinya 2 siswa, Eying dan Aldyto berhasil mewakili kota Surabaya untuk
mengikuti OSN tingkat Propinsi (OSP Jatim). Alhamdulillah dalam OSP ini Aldyto
berhasil memperoleh nilai tertinggi dan kembali maju ke babak selanjutnya.
OSN bukan satu-satunya prestasi yang diraih oleh Aldyto.
Pada awal tahun ajaran baru dia berhasil membuka prestasi dengan menjadi juara
5 pemilihan siswa berprestasi tingkat kota Surabaya. Selanjutnya dia
mendapatkan medali emas dalam JMSO (Jember Mathematic And Science Olympiad). Berbagai medali dalam
bidang matematika berhasil di raihnya, termasuk medali perunggu pada KMNR 12
kemarin.
Dia juga berhasil meraih juara 1 KSM (Kompetisi Sains
Madrasah) tingkat kota Surabaya dan berhak maju ke tingkat propinsi yang rencananya diselenggarakan pada tanggal
25 Mei mendatang. Kemenangannya di
pentas OSN dan KSM ini membuat kami menjulukinya sebagai double winner OSN/KSM
Surabaya.
Aldyto dan 2 temannya, Faisal dan Eying ketika mengikuti kejuaraan Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Surabaya. Pada lomba ini mereka berhasil memboyong piala juara 1 bidang matematika dan piala juara 2 bidang IPA dan MAtematika.
Kompetensinya sebagai jawara olimpiade matematika kembali
dibuktikan dengan menjadi double winner sekali lagi. Kali ini di tingkat
propinsi Jawa Timur setelah berhasil meraih nilai tertinggi dalam OSN tingkat
propinsi Jawa Timur sekaligus menjadi juara 2 KSM tingkat Jawa Timur. Dengan
demikian Aldyto berhasil mengharumkan nama SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya
dengan menjadi salah satu wakil Jawa Timur yang maju ke tingkat Nasional di
Pekanbaru Juli mendatang. Subhanallah walhamdulillah.
Tapi prestasi akademik bukanlah satu-satunya pencapaian anak
yang taat beribadah ini. Sebelum
disibukkan dengan padatnya olimpiade matematika, Aldyto menekuni hoby
panahannya hingga membuahkan prestasi sebagai juara 4 cabor panahan pada POR
SD tingkat kota Surabaya tahun 2016
kemarin.
Kemenangannya di bidang panahan memberikan efek domino yang
sangat positif bagi sekolah, karena berhasil menginspirasi teman-temannya untuk
belajar panahan juga. Dari situ terbentuklah kegiatan ekstrakurikuler yang
diberi nama Muslim Archery yang menjadi kegiatan favorit anak-anak SD Luqman al
Hakim Surabaya. Dan Alhamdulillah
kegiatan ini juga berhasil membuahkan banyak prestasi di berbagai event baik
perorangan maupun beregu.
Jika anda bertanya apa yang membuat Aldyto memiliki begitu
banyak prestasi diusia yang sedemikian muda, mungkin jawaban paling tepatnya
adalah berkat doa orang tua dan ketekunannya.
Aldyto adalah anak yang sangat fokus dan tekun. Mengerjakan soal
matematika dilakukan secara rutin setiap hari, terlepas ada lomba dalam waktu
dekat atau tidak. Dengan begitu dia
selalu siap untuk bertanding. Tapi
berusaha keras harus selalu disertai dengan doa yang tiada putus. Aldyto adalah
sebagian kecil dari anak-anak yang sudah terbentuk pola ibadahnya.
Main Kartu bersama ketiga sahabat karibnya, Haizun dari Luqim, Ken dari SDK Gloria dan Kent dari Merlion School saat mengikuti penyisihan OSN tingkat kota
Itu artinya dia sudah terbiasa mengerjakan sholat 5 waktu
tanpa disuruh dan terbiasa membaca dan menghafal Al Qur’an secara rutin (sejauh
ini sudah berhasil menghafal hingga juz 28). Bahkan mengerjakan sholat Dhuha
pun dilakukannya dengan sangat konsisten di tengah-tengah lomba maupun pelatihan. Tentu saja itu semua tak lepas dari didikan
dan teladan yang diberikan oleh orang tuanya selama ini.
Jalan Aldyto masih sangat panjang di depan. Dan masih banyak
pencapaian yang bisa diraihnya di masa depan. Semoga prestasi-prestasinya
selama ini adalah prestasi yang diberkahi, yang membuatnya semakin taat pada
Allah dan menjauhkannya dari kesombongan
dan riya’. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar