Anda
pernah mendapat notifikasi seperti ini? Seseorang mengundang anda untuk
mengunjungi fanpagenya kemudian kalau tertarik anda bisa me-like-nya?
Saya sih sering, baik mengundang orang lain maupun diundang untuk
mengunjungi fanpagenya. Dan sebagai orang yang sama-sama menyambut rizky
Allah dengan cara bisnis online, sepanjang barang yang dijualnya halal,
legal, dan cara berjualannyanya sopan, tidak melibatkan kata-kata
kotor, pisuhan, maupun pornografi, saya akan dengan senang hati
melayangkan jempol untuk fanpage mereka, siapapun mereka, apapun
bahasanya dan dari negara manapun mereka berasal. Bagi saya, mengundang
orang untuk mengunjungi fanpage adalah salah satu cara yang anggun dalam
berbisnis online.
Tapi mungkin aanda juga pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti gambar di bawah ini?
Dimana
salah seorang teman dalam friendlist yang tidak pernah kenal, tidak
pernah berinteraksi (baik like, coment maupun chat) tiba-tiba
memasukkan anda di grup jual beli mereka dan ketika anda memutuskan
untuk leave mereka dengan tanpa rasa malu memasukkan anda lagi? Atau
merekamen-tag anda waktu mengiklankan barang dagangannya yang ditulis
secara panjang lebar dan bombastis di timeline anda?
Sebenarnya
kalau kita facebookan melalui PC atau laptop, hal itu tidak akan
terlalu mengganggu. Masalahnya kebanyakan orang aktif di media sosial
melalui smartphone mereka. Bayangkan saja betapa capeknya men-sweep
uraian yang panjang dan lebar menuh-menuhin layar, belum lagi penuh
gambar yang menghabiskan quota data. Sangat menjengkelkan kan?
Maka
tidak heran banyak yang suka ngamuk-ngamuk di timelinenya, dan
mengancam akan meng-unfollow, unfriend bahkan memblokir orang-orang yang
suka main paksa seperti ini. Dan kalau anda menggantungkan hidup dari
jual beli online, tentu ini akan sangat merugikan. Kalau semua orang
memblokir anda, lalu anda kan menawarkan dagangan pada siapa?
Tentunya
sangat tidak enak ketika kita dicap berjualan dengan cara egois dan
murahan. Terlebih lagi kalau kita menjual barang untuk segmen menengah
ke atas atau dengan kata lain berharga mahal. Rasanya seperti jualan
Mercy, Jaguar atau Ferari dengan cara menyebar brosur di tengah jalan
atau tengah pasar. Sangat tidak elegan dan jauh dari sasaran.
Sama halnya ketika kita memutuskan untuk berjualan online,
apalagi yang menurut kebanyakan orang masuk kategori harga mahal.
Meng-upload berpuluh-puluh foto, dengan deskripsi panjang dan lebar tapi
luput sasaran, berkali-kali pula, hanya akan membuat anda diblacklist
orang lain. Apalagi akalau anda mentag orang yang sama sekali tidak
anda kenal, orang akan langsung menuding, "Dimana tata krama anda?"
Yang harus disadari adalah, berjualan
online itu ada mannernya, ada etikanya, apalagi kalau kita menggunakan
medsos seperti facebook terutama. Intinya, cara-caqra kasar seperti itu
hendaklan anda hindari.
Cara
halus dan sopannya gimana? Itulah kenapa kita harus belajar tentang
digital marketing, bagaimana menjaring sasaran yang tepat, menulis iklan
dengan bahasa yang disukai pembaca, mengajak pembaca mengunjungi iklan
kita dengan cara yang elegan, dan memiliki sikap tenggang rasa, bahwa
tidak semua teman kita beraktifitas di medsos dengan laptop, tidak semua
memiliki smartphone tercanggih sehingga banyaknya gambar membuat HP
mereka lemot, serta bagaimana menjalin interaksi yang baik dan saling
membawa manfaat dengan teman-teman kita.
Kalau
itu yang kita lakukan, alih-alih orang marah dengan status anda,
mungkin teman-teman anda di facebook akan menunguu-nunggu, "Kira-kira si
X bikin status apa ya hari ini?" "Aku butuh artikel tentang A, semoga
hari ini Si Y bikin artikel tentang topik itu."
Kalaupun
tidak langsung membawa manfaat secara riil, mengkin kita bisa
membuatnya tertawa, atau minimal senyum-senyum dikit dengan tulisan
kita.
Bukankah akan sangat indah kalau dalam berbisnis kita tidak sekedar cari untung, sebagaimana tertulis di artikel ini tapi kita juga bisa memperluas horizon, memberi inspirasi, dan memberi nilai manfaat dari pertemanan yang kita jalin?
Sabtu, 08 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar